• Jendela Sastra

    Hempaskan .Mimpi ini

    Mungkin saya harus menghempaskan semua mimpi yang sudah mengakar. Aku yang terhempas atau mimpi mimpi itu yang akan kehilangan sayap sayapnya yang mulai rapuh. Mulai tidak tahu arah. Entahlah. sepertinya memang aku yang harus menghempaskan mimpi itu semua. Mimpi yang menjadi bagian dari diri yang tak pernah terpisahkan. Mimpi yang selalu menjadi motivasi untuk lebih baik dari apa yang aku dapat sekarang. Mimpi tetang masa depan. Tentang ilmu. Tentang apapun itu yang membuat urat nadi ini terasa bergetar lebih hebat. Tentang aku dan kamu. Tentang kitaa, tentang semua. Semua terasa terhempas begitu saja. Jiwa ini tak mampu memikul semua mimpi yang kian hari kian renta termakan usia. Duhai waktu, janganlah…

  • Jendela Sastra

    Kisah Hujan

    hujan… dengan kabut tipis.. hujan,, dengan kerinduan Namun aku suka karena ada akmu disampingku lebih terasa dekat aku suka membayangkan hujan dengan kabut sebagai penghiasnya   dan kamu adalah bagian dari hujan itu     kamu hanyalah petir yang tiba-tiba menderu membuat hentakan.. ah,, petir kamu membuatku terhentak kaget,,,,

  • Jendela Sastra

    Ya muqollibal Qulub,,

    Bismillahirrahmanirrohim.. Ya ALLah,, hati ini, seperti menciut terlihat kisut bahkan kusut mata ini seperti kumpulan bayangan yang enggan berpaling dari apa yang tidak ingin di bayangkan ya ALlah,, jika seandainya kata menyerah itu boleh aku ucapkan izinkan kata itu keluar dengan ikhlas,, ikhlass ya ALLah ikhlaskan hati hati kami dari ketidak baikan dunia dan akhirat Tetapkan kebaikan kehidupan dalam dunia dan akhirat ini Ya Robbi.. Jika itu adalah baik, saat hati ini meminta hati orang lain untuk memilih jiwa yang ini pilihlah dengan penuh kebaikan dan kebarokahan jangan Kau palingkan hati hati kami dari kebenaran.. YA ALLah, engkau yang memiliki cerahnya langit sore ini segarnya udara pagi tadi, indahnya ukhuwah…

  • Jendela Sastra

    melirik Kaca Spion

    Sekalipun diri ini lelah untuk melangkah,, pikiran merasa jenuh dengan semua yang ada, namun waktu akan terus berjalan. Dia tidak akan menunggu, bahkan mempersilahkan kita untuk duduk, hanya terdiam, tentu TIDAK. waktu akan terus berjalan, dengan ataupun tanpa kita berada didalamnya. Tetapi, jika saat dimana semua itu berada dalam kenyataan kita? apa yang bisa kita lakukan? menghindar? tentu,, bukan sikap seorang pejuang yang akan menghindar dari medan perang. Tokoh yang bijak akan terus menjalani perannya, bagaimanapun keadaanya, dalam kondisi yang sangat sulit sekalipun, si tokoh itu akan terus berjuang. Dan,,, sekarang, aku sedang ebrusaha menjadi tokoh yang bijak, dalam apa yang aku alami. Tuhan,,, jika boleh berkata..maka akan saya katakan…

  • Jendela Sastra

    KANGEN

    Bukan kangen band, bukan itu,, ini adalah rasa dari sekelumit waktu yang terus menghimpit hingga tidak ada lagi rasa yang lain selain ini Kangen ohh bukan,, bukan kangen tapi aku rindu Rindu pada biru mu..

  • Jendela Sastra

    Oh Ibu,, Cintamu Hanya Seujung Kuku [2]

    Oh ALLAH, selalu aku berada dijalan yang sama, dengan waktu dan keadaan yang beda, namun tetap pada tujuan yang sama. Dan kejadian itu berlangsung terus menerus, hingga aku masuk SMA. Selalu melewati jalan yang sama. Dan aku bisa melewati dengan keringanan yang ALLAh berikan. Aku selalu diberi jalan untuk meraih apa yang ada dalam imaji dan harapanku. *** Hari ini langit secerah biasanya, biru cemerlang, dengan seidikit awan tipis menghiasai, seperti tabuaran kapas yang sengaja di tempatkan oleh sang Pencipta langit dan bumi. Aku termenung sendiri dikamar, menatap Koran yang baru saja aku beli. Pagi-pagi sekali aku sudah pergi ke loker Koran untuk mencari koran pengumuman kelulusan SPMB, dan Alhamdulillah,…

  • Jendela Sastra

    Oh Ibu,, Cintamu Hanya Seujung Kuku [1]

    Sayyida nafisa maryam, itulah namaku. Dibesarkan dilingkungan pondok, dengan segala peraturan yang mengikat. Kedua orang tuaku bukanlah bagian dari pengurus pondok, ataupun orang penting dipondok, tetapi cukup dekat dengan orang-orang yang ada dipondok. Sehingga mau tidak mau, aku dibesarkan dengan cara dan realita pondok. Cukup menyiksa untuku. Dan cukup menghambat impian besar dalam hidupku. “Aku benci dengan cara ibu dan bapak membesarkanku. aku benci, titik!”. jeritku dalam hati. Sambil menghadap cermin besar yang ada di kamar mungilku, aku terus menatap wajahku lekat lekat. Tidak ada sesuatu yang disebut cantik dalam bagian itu. Semua terlihat biasa, ya, terlalu biasa. Tapi ALLAH, aku yang biasa ini punya mimpi. Mimpi yang sangat besar.…

  • Jendela Sastra

    Catatan Hati Bunda untukmu[1]

    [1]Ditulis untuk anak-anakku, dan keperluan Seminar SEMUSIM Universitas Brawijaya, Malang 23/3/08. Oleh Asma Nadia (jika tidak salah, maaf lupa) Pernahkah kusampaikan padamu, sayang? Bahwa  memilikimu adalah hal terbaik dalam hidup, sepanjang usiaku yang ke tiga puluh empat ini. Kau pasti tahu  betapa hari-hariku berubah sejak kehadiranmu dan adikmu. Sejak menjadi Ibu, maka hari-hariku tak sama  lagi. Selalu punya warna yang berbeda tetapi membawa rasa yang sama: Bahagia. Hari-hari saat kau dan adikmu membangunkanku dengan ‘kejutan’ “Apakah Bunda tahu binatang yang terberat di dunia?” Atau, “Siapa sih yang memberi nama-nama benda, Bunda? Siapa yang memberi nama dinding, pintu, kursi, jangkrik, … siapa?” Ada tawa, juga canda… “Bunda tahu  nama ibu kota…

  • Jendela Sastra

    Hanya ini

    kamu tau,, aku tidak sekuat yang dipikiranmu tidak sebaik yang ada dipikiranmu,, jauh dari apa yang kamu bayankan tentangku,, hanya seperti ini.. lemah tak berdayadalam setiap jemari yang ku gerakan, setiap nafas yang aku hembuskan setiap langkah yang aku tujuaku tidak sekuat itu,,, aku hanya ini seperti yang kamu lihat lemah tak berdaya jika aku menyerah,, bukan karena mu tapi karena hatiku yang tak mampu menopang semuaanya oh sayang, betapa berat rasanya semua yang akan aku alami

  • Jendela Sastra

    Say Love U

    Seandainya saya tidak pernah di ijinkan untuk melihatmu Dan jika aku berada dalam kehidupan lain Dan bila aku menjalani kehidupan sebagai orang lain Segala pahit dan kesedihana yng seperti ini tidak akan pernah aku rasakan   Setiap hari aku melupakan mu Setiap hari aku meninggalkanmu Dalam hati, aku sungguh merahiasiakn tentang hadirmu dikehidupanku Tidak akan terucap kata cinta padamu   Aku percaya cinta membuat bahagia namun, Ketidak mampuan cinta hanyalah surga yang memberikan hukumannya aku hanya mencintaimu, namun bila aku mencintaimu, hatiku sangat sakit Dan aku merasa hanya ada air mata dalam hidup ini yang membuatku terluka   Seperti inilah, telah aku lupakan siksaan ini Bibirku telah melupakanmu tiada ucapan…