
9th NDNC 2015 Shizuoka, Japan
Entah mengapa, baru terpikir untuk menulis perjalanan setiap conference yang diikuti.
Dulu, terlalu sibuk dengan urusan kehidupan abru sebagai seorang istri, dan ibu baru.
Sekarang, sibuk dengan hal hal diluar kenadali, hihi namanya juga hidup ya.
But let we enjoy our life.
Flashback kepada kejadian beberapa tahun silam, tepatnya 4 tahun lalu ya.
Saat pertama kali menghadiri konferensi sebagai seorang Ph.D. Candidate yang memulai perjalanan sebagai Ph.D. mom.
Saat masa orientasi mahasiswa baru, saya sudah dalam keadaan hamil 7 bulan.
Kebayang kan reaksi professor lihat mahasiswa barunya datang dalam keadaan perut berisi bayi 7 bulan.
Saat mendaftar sih emang belom kepikiran bakalan hamil, karena menikah saja belum. Akan tetapi, proses perjalanan mencari beasiswa itu seperti mencari kehidupan yang kadang penantiannya tanpa ujung, alias lama banget.
Alhasil, selama proses apply hingga diterima sebagai mahasiwa, sudah dilewati dengan proses pencarian jodoh, lamaran, pernikahan, dan kehamilan J.
Nah, berhubung hamil itulah, eksistensi saya di dunia perlaboratoriuman tidak seperti gadis single dan singset pada umumnya.
Tetapi saya berusaha masuk ke lab setiap hari, tanpa jeda. Dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam setiap duduk manis di lab. Bahkan kadang jam 12 malam baru pulang, sampai di rumah jam 1 malam.
Ngapain aja di lab? yg jelas sayapun mempertanyakan itu hahah.
Walalupun awalnya bingung setengah mati, saya harus bagaimana, harus ngapain, harus belajar apa dulu, harus melakukan yg mana dulu, dan keharusan lainnya yg berderet dalam pikiran. Namun, tetap merasa jadi alien ditengah kehidupan luar angkasa. But life must go on, tetap dijalani di syukuri Karena itu impian hidup sepajang usiaku.
Singkat cerita, dengan berbagai perjuangan dan pergolakan batin, akhirnya bisa meraskan conference pertama saya sebagai seorang mahasiswa.
Back to conference
konferensi yg pertama saya hadiri ini adalah 9th International Conference on New Diamond and Nano Carbons (NDNC) 2015.
Bidang kami memang seputar diamond carbons dan berbagai macam aplikasi dr dua material tersebut untuk medical science dan electrical science. Konferensi dilaksankan masih dalam negeri Jepang, Tepatnya di Shizuoka.
Did you know, saat konferensi pertama, saya sedang hamil anak kedua. Mungkin, kalo jadi mahasiswa di Indonesia, sudah banyak yg memberikan komentar sana sini. Ini belom apa apa udah hamil lagi, padahala anaknya masih bayi juga. KUlah abru mulai, hamilnya udah dua kali hihihi.
tapi namanya rejeki kan g bisa ditolakk ya, kembali dijalani dan disyukuri.
Berusaha semaksimal mungkin tidak menunjukan pada siapapun kalo lagi hamil.
Semua praktikum di lab di habiskan sampaiii selesai.
berusaha beraktifitas layaknya gadis single yg strong bagai atlet angkat besi, yg membawa beban diperut tanpa henti.
Kehamilan usia 5 bulan, perut masih Nampak slim, aktifitas normal seperti biasa dan tidak merasa ngidam apapun, mual apapun. Alhamdulilah bener bener dikasih kemudahan sama ALLAH.
Waktu itu berangkat ke Shizuoka dengan teman satu angkatan dr Jepang.
Bagaimana perasaan anda mengikuti konferensi pertama kali?
Sejujurnya,,, hatiku senanggg sekali J. BIsa menikmati me time yg lebih banyak, menimba ilmu lebih banyak, bertemu dengan orang banyak, makan enak, dan nginep dihotel terbaik versi mahasiswa hihihi.
Tapiii ada perasaan deg degan yg luarrr biasa banget.
Kebayang kan, pertama kali harus berpidato dalam bahasa inggris di depan ratusan orang.
Biasanya sebelum sensei memberikan izin untuk konferensi, dia akan menguji ku bolak balik secara pribadi.
Semua harus tampil sempurna, but I love the way he treated me.
Sensei orang yang sangat support dalam setiap keputusan akademik yg saya ambil. Dan terlebih dalam hal konferensi ini.
Pernah gak sih grogi, deg degan bertemu dengan seseorang?
iyaa itu aku, saat berhadapan dengan sensei, deg degan, takut ada salah ucap, salah penjelasan dan salah dalam pelafalan bahasa inggrisku yg pas pasan.
Saat masuk sesi bagian saya unutk memberikan speech, rasanya tangan gak berhenti berkeringat dan dingin luar biasa.
sampai teman saya selalu bertanya “ Evi san, are you okay?”, “yes, I am okay,, but I feel nervouse. This is my first time giving talk in English with a lot op people come to hear my voice “
rasanya mulut gak pernah berhenti buat inget sama ALLAh, semoga diberi kelancaran, dan bisa memberikan hasil terbaik.
Ketika tiba saatnya berdiri di depan podium, di depan ratusan orang yg hadir dari berbagai Negara, semuanya terlihat seperti mimpi. Yes, I was done.
Saya bisa menyelesaikan speech saya didepan berbagai macam orang, berbagai macam latar belakang. Such an amazing feeling.
Tapi,, kebahagianmu belom sempurnaa kawan, hingga masuk ke bagian tahap question and discussion.
Ada beberapa pertanyaan yg di sampaikan dr pihak university lain, dan Alhamdulillah semua berjalan dengan baik.
dan finally saat turun dari podium, perasaann campur aduk itu sirnaa, diganti sama kebahagiaan yg tak terhingga.
bisa menikmati acara jalan jalan yg sudah disediakan oleh pihak penyelenggara konferensi.
jamuan makanan yg diberikan pun membuat hati takjub.
Sayang banget, tidak ada foto diri yg sedang berdiri teguh didepan podium.
Masih maluu untuk ambil gambar, Masih mahasiswa baru :p
Thank you sudah memmbaca tulisan saya
hope you enjoy.
With love
Evi Suaebah


