Story

Kepintaran hanya berperan 1% dalam memperoleh beasiswa (3# End)

oke… saya harap ini sesi terakhir dari judul yang sama.. kalau ditulis dalam satu judul semua, terlalu panjang dan akan jadi cerita yang membosankan.

Menunggu ide datang (dari kemarin cuma muncul sekilas, habis itu tenggelam lagi entah kemana) saya biarkan pikiran saya terpusat pada satu keadaan, MENULIS. Entah apa yang ditulis, yang penting majooo untuk menulis, ehheheh… dan semoga setelah ini proposal benar benar jadi ya… amin….

oke flash back ke tahun 2012, saat saya pertama kali daftar beasiswa dikti, dan gagal mendapatkannya. Padahal teman teman saya pada lolosss hiksssss (waktu itu nangis ceritanya,, ahhaha).
Saat pengumuman, dan nama saya tidak tercantum, saya rehat beberapa saat sambil berpikir, jalan apa yang harus saya ambil. Cita cita saya untuk sekolah sudah bulat sebulat bakso yang dimakan pas lagi lapar,,, terlalu nikmat. dan akhirnya saya memutuskan untuk mengubah haluan yang sudah saya pilih. Saya merombak semua hal yang menurut saya tidak saya sukai (dalam hal positif tentunya). Tetapi sebelumnya itu saya kirim email dulu ke calon supervisor saya, dan menginformasikan saya tidak keterima dan saya akan mencobanya lagi tahun depan entah dikampus yang mana……

Akhir tahun 2012, saya mulai mencari cari kampus yang materinya saya sukai (sekalipun saya belum mengenal akan jadi apa nanti jika saya ambil materi tersebut) modal pertama yang saya lakukan adalah memilih sesuatu yang saya sukai. Saya pilih beberapa kampus yang ada di Tokyo (saya pilih Tokyo karena ada faktor pribadi yang yahh you know me so well lah yaaaa…. ) Sekitar 10 kampus saya tulis di catatan kecil saya. dari kampus tersebut, saya cari materi yang saya sukai dan sedikit saya fahami mengenai riset yang akan dilakukan kelak. dari 10 kampus yang saya pilih, hanya sekitar 8 yang memberikan saya rasa “suka” terhadap materi yang mereka miliki. Akhirnya, Sya berusaha membuat proposal yang ada kaitannya dengan bidang yang mereka lakukan. Lumayan berat juga harus membuat beberapa proposal yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Tetapi,, ya begitulah hidup. “saat kemauan yang kita miliki kuat, rintangan apapun yang akan kita hadapi akan terasa mudah dan ringan, serta dibarengi dengan doa dan terus menerus, akan ada “tunneling” mungkin hehehhe”.
Semua proposal terkirim, dan kalau tidak salah hanya 4 yang memberikan balasan, itupun balasannya ada yang menggembirakan ada juga yang kurang menggembirakan… ingat nikmati saja semua proses yang kita alami. “Kenikmatan itu datang setelah kita mengunyah, bukan saat kita melihat”.
Ada yang bilang, maaf riset yang anda ajukan tidak bisa dilakukan di lab saya. Ada juga yang bilang maaf, saya sudah mau pensiun, dan tidak mungkin menerima murid lagi… mungkin kalau bukan rejeki, sekuat apapun kita berdoa dan berusaha, pada akhirnya semua akan menjadi “minyak wangi” hanya tercium saja tanpa bisa kita sentuh. Dengan Jawaban yang beragam, saya tidak putus untuk berusaha, akhirnya pelajaran dari semuanya.. saya googling dari beberapa blog yang saya jelajahi (hehehe blog walking itu paling menyenangkan lho..ada banyak hikmah yg bisa kita ambil) saya menemukan beberapa ide…
1. Kalau bikin proposal, buat “semenarik mungkin” menarik supervisornya maksudnya. Sebisa mungkin kita menyesuaikan dengan materi yang dia lakukan. Baca jurnal yang sudah diterbitkan oleh Prof tersebut, dan buat minimal resume dari apa yang kita Fahami. Dari situ.. cari ide, bagaimana agar resume tersebut bisa kita gunakan jadi suatu ide baru. Kalo kita ngaku orang Indonesia, pasti banyak ide lah,,, secara negara kita kan beraneka masalah. ehhehe.. yauuuppp… saya ambil dari permasalahan yang mungkin orang lain merasa gak penting,, tetapi ternyata.. Alhamdulillah,, dari itu ada salah satu Prof yang menerima dengan seang hati proposal yang saya buat. (dan sekarang jadi supervisor saya… semoga study saya lancar jaya..aminnnn).
2. nah yang kedua… perkenalan kita buat semenarik mungkin.. biasnaya pas email pertama bukan cuma prpposal yang kita attach-kan, tetapi bersamaan dengan dokumen akademis kita, ijazah, transkrip, dan CV. Kesan pertama akan mempengaruhi kesan kesan berikutnya. Dan pada saat buat tulisan perkenalan di email, sebisa mungkin kita tidak “keras kepala” dengan prposal kita. Katakan kalau kita siap dengan perubahan dan mengikuti materi yang sedang dilakukan dilaboratorium tersebut.
itu trik perkenalannya,,dan semua saya dapat dri blog walking,,para pencari beasiswa yang sudah berhasill.. yatta. Tanpa koneksi atau dikenalkan oleh siapapun, kita bisa ko membuat jalan sendiri..

Setelah saya dapat Professor, hal kedua yang saya siapakan adalah bahasa. Saya ambil les bahasa di UM. Saya tahu kemampuan bahasa saya nihil,, ngomong ajah berani, tapi kalo dihadapkan sama tes saya suka gemetar juga hahahah.. kegagalan membuat traumatis sendir. ada rasa minder juga,,, orang bahasa nya pada okehhhh lha guee???? yahh belajar lagi dong. hehehe akhirnya lebih dari 2 bulan saya ambil les bahasa,, dan saat itu saya harus mempersiapkan pernikahan juga.. Amazyingg dewhh.. beberapa impian yang dikejar dalam satu waktu itu….. NIKMATTTT emosinya…
Oia,, setelah saya dapat professor, saya daftar lagi beasiswa DIKTI di tahun 2013. Ya.. tahun 2013 awal saya mencoba kembali dan mulai merajut kembali semua yang sudah diusahakan namun benangnya putus. saya mulai daftar dari Nol lagi. Semua persiapan dokumen yang dibuthkan sudah saya siapkan.
Termasuk tes bahasa inggris yang harus terakui internasional. Udah ikut les, lumayan agak pede lah ya,,, sekalipun gak langsung naik jadi di atas rata rata. Minimal nilaninya mencukupi untuk administrasi. LULUS ADMINISTRASI itu tujuan UTAMA. Disamping beasiswa dikti, saya juga apply untuk beasiswa dari kampus. tapi beasiswa dari kmapus saya g masuk… Yaa kembali ke pikiran positif, kalau belum rejeki, gak akan nyangkut walaupun gunung sebagai pakunya (hahaha emboohh ini bahasa semakin ngawur) Pelajaran yang bisa di ambil*
“jangan apply beasiswa cuma dari satu jalan, jika ada kesempatan dan tercukupi syaratnya, apply semampu kita” Biasanya kan gratis, gak ada biaya pendaftaran. Cuma persiapan dokumen ajah yang mungkin harus kita siapkan dana lebih, termasuk ambil les bahasa dan tes tes yang lainnya.
yang satu gagal, masih ada kesempatan yang lainnya..
dokumen sudah terkirim lengkap, sesuai permintaan akan menumbuhkan rasa percaya diri. Tinggal berdoa dan terus menerus berdoa…
perjalanan mencari beasiswa saya, diselingi dengan pernikahan… ehhehe…akhirnya saya menikah juga…

:p

Oke, sambil menunggu pengumuman dari beasiswa DIKTI, saya memenuhi syarat administrasi dari kampus. yah, semua ini dilakukan sendiri. maklum tidak ada kenalan yang bisa saya titipi di kampus tersebut.
Setelah sekiannnnn lamaaaaaaaaaaa menunggu, akhirnya, pengumuman wawancara dikeluarkan juga. dan finally nama saya tercantum lagi, sama seperti tahun lalu, bedanya… no pendaftaran, kampus, materi dan professor yang jadi supervisor saya. alhamdulillah,, semua terasa begitu mudah (dan ini mungkin bagian dari rejeki orang yang mneikah ya,, dimudahkan semuanya ,,, ahahhah). Wawancara kali ini dilakukan di bandung, deket dengan rumah orang tua. Padahal saya daftar di Malang. dengan home base malang juga. Karena katanya saya lahir di cianjur jadi ikut wilayah jawabarat. Pengalaman dari wawancara sebelumnya, saya lebih rileks menjalaninnya, tidak terlalu grogi, dan menjawab pertanyaan dengan santai. Yang Pasti, tidak ada dokumen yang kurang. karena biasanya dokumen yang kurang itu yang bikin gemezzzzz,,, gemezz dalam segala hal termasuk menunggu dan pola kesabaran hati yang berubah.

selang satu bulan,, pengumuman wawancara tidak juga datang,, akhirnya hampir dua bulan hasil wawancara diumumkan di website DIKTI. dan..alhamdulillah, nama saya tercantum di daftar yang lolos wawancara. dan segera mengirimkan dokumen tambahan untuk pemberkasan..

yah.. begini kalau ALLAH mengizinkan, semua akan dimudahkan, semudah kita membalikan telpak tangan saat sehat..(kalo lagi sakit agak susah soalnya :p).

dan,, perjuangan tidak berakhir setelah pengumuman. Ada banyak hal yang harus dilakukan, dan jelas menguras semua aspek kehidupan,, heheh . yang sudah ikut beasiswa dikti sudah tau,, apa dan bagaimana perjuangan yang harus dilakukan itu… (kapan kapan cerita kalau lagi ga ada ide nulis yang “penting” ;p)

Finally… apa yang saya tuliskan di buku impian saya sejak tahun lalu,(2012) bisa terkabul di tahun 2013 ini. Alhamdulillah, segala kemudahan yang ALLAH berikan…

waseda daigaku
Tahun lalu, saya tulis, WASEDA UNIVERSITY 2013… Doctoral Program.. dan apa yang ditulis akan selalu terbaca teringat dan terpatri gar kita berusaha untuk meraih apa yang kita impikan… saya sudah menuliskan tentang my dreams book di blog ini… silahkan cek sendiri..

Pada intinya:

Apa yang kita inginkan tidak bergantung pada kepintaran yang dimiliki. Orang pintar yang tidak mau berusaha tidak akan melewati bahkan tidak akan sadar kepintarannya. Tetapi orang biasa biasa yang mau berusaha, akan tau kelemahannya dan berusaha mencari kelebihan yang dia miliki.

KEpintaran hanya 1%, dan 99% lainnya adalah semangat dan usaha kita yang terus menerus untuk meraih apa yang kita inginkan. dan 100% dari semua itu adalah ALLAH, yang selalu mendengar doa doa kita..dan memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita.

pernah baca buku laskar pelangi? Arai berkata: “bermimpilah, dan Tuhan akan memeluk Mimpi Mimpi itu”

SelamatBerjuang… dan Semoga ALLAH akan memeluk mimpi mimpi kita…amin…

Terimakasih untuk orang tua yang selalu mendoakan dan mensuport semua aktifitas yang saya lakukan
untuk mertua yang selalu menasihati tentang arti perjuangan
dan untuk suami.. yang sudah sekian bulan menikah, tapi baru beberapa minggu bersama.. hehehe terimakasih untuk semua yang sudah diberikan untuk mimpi mimpi ini..
saatnya berjuang untuk mimpi mimpi berikutnya…

dan untuk calon buah hati kita.. semoga Engkau lebih baik dari orang tuamu..

amin…

2 Comments

  • andikacitra

    bagus vi, tulisanmu,, kutipan laskar pelanginya bener banget. Aku juga dulu bikin daftar “what I want to do before I’m 30”, dan alhamdulillah semuanya sudah tercapai kecuali 1, menikah, wkwkwk
    salah satu alasan juga kenapa aku suka sekolah karena liburan terpanjang kita adalah waktu kuliah,, mau jalan2 nggak perlu cari2 jadwal cuti, nggak bingung mikir duit (kalo pas dapet beasiswa), cuma perlu konsentrasi ke satu hal aja, belajar, hahaha

    • mphy

      Iya dikaaa haha ak sejak smp ud punya list impian, wnd nikah selalu aq tulis… Hahahah pengennya nikah pas 23 tl nambah 2 tahunn gpp lah. Km hrse nulis d bawah 25 gt hehehe. Tenang 30 blm datang 😜

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *